Rekor! Malaysia Umumkan 24 Kematian Akibat Covid-19 Hari ini

2021/02/08 21:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes)ÂMalaysia mengumumkan perkembangan...

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes)ÂMalaysia mengumumkan perkembangan terbaru mengenai penanganan Covid-19 di negara itu, Senin (8/2/2021). Dalam pernyataan itu, telah dilaporkan 3.100 kasus baru Covid-19 dan 24 kematian dalam 24 jam terakhir. Ini merupakan jumlah kematian tertinggi dalam sehari sejauh ini.
Melansir FMT, Direktur Jenderal Kesehatan Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan ada 2.340 pemulihan, sehingga jumlah total yang dipulangkan menjadi 192.679. Dengan penambahan ini jumlah total infeksi sekarang mencapai 245.552. Sementara dengan penambahan 24 kematian tersebut, jumlah korban jiwa menjadi 896 orang.
Saat ini terdapat 51.977 kasus aktif di Malaysia. Perinciannya, 282 pasien dirawat dalam perawatan intensif dan 134 membutuhkan bantuan pernafasan.
Selangor, negara bagian Malaysia yang mengelilingi ibu kota Kuala Lumpur, sekali lagi menjadi negara bagian dengan jumlah kasus tertinggi hingga 1.196 kasus.


Malaysia saat ini sedang dalam status darurat nasional. Kebijakan itu diambil akibat angka infeksi virus Covid-19 yang mencapai rata-rata penambahan harian sebanyak dua ribu kasus hingga tiga ribu lebih kasus.
Mengutip Strait Times, Raja Malaysia menyetujui kekuatan darurat untuk pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin sebagai "langkah proaktif untuk mengontrol dan meratakan kurva kasus positif Covid-19 setiap hari yang telah melanggar empat angka terus menerus sejak Desember", menurut Istana kepresidenan. Lebih lanjut, Raja Malaysia atau yang biasa disebut Agong itu mengatakan bahwa status darurat nasional akan ditetapkan hingga 1 Agustus 2021.
Dalam kesempatan itu, PM Muhyiddin mengumumkan kebijakan itu perlu diambil lantaran pandemi Covid-19 telah membuat RS dan fasilitas kesehatan lainnya kewalahan. Bahkan, okupansi pasien di fasilitas kesehatan Malaysia hampir mencapai batas maksimal.
"Tidak mudah bagi saya untuk mengatakan semua ini, tetapi inilah kenyataan yang terjadi sekarang dengan berbagai kemungkinan yang akan kita hadapi jika dibiarkan tanpa intervensi yang lebih ketat," ujar Muhyiddin.



[Gambas:Video CNBC]

(miq/miq)

Berita dengan kategori