Mutasi Covid-19 di Satu Negara Tak Dipengaruhi Tingginya Kasus di Sana

jawapos.com 2021/02/01 15:30

Ilustrasi Virus Korona (Republic World)

JawaPos.com – Berbagai mutasi Covid-19 terus bermunculan seiring makin menyebarnya virus ini di sejumlah negara. Negara dengan jutaan kasus Covid-19 melaporkan adanya mutasi Covid-19 seperti Inggris dan Afrika Selatan.

Lalu, apakah mutasi memang bisa terjadi di sebuah negara atau wilayah dengan kasus Covid-19 yang tinggi?

Ahli Spesialis Penyakit Dalam yang juga Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban menjelaskan mutasi virus Korona sudah terjadi pada awal-awal pandemi Covid-19. Awalnya terjadi di Jepang di mana melaporkan virus khas asal Wuhan, Tiongkok. Namun berubah menjadi virus Eropa.

“Waktu itu Jepang mula-mula terkena virus khas Wuhan Tiongkok lalu berubah jadi virus Eropa. Mutasi virus Covid-19 ini sudah cukup sering terjadi. Bukan baru-baru saja,” katanya kepada JawaPos.com, Senin (1/2).

Memang menurut Prof Zubairi, mutasi yang terjadi di Inggris agak istimewa dari virus sebelumnya yang disebut dengan B.1.1.7. Virus itu amat mudah menyebar menular sehingga menyebabkan kekhawatiran yang khusus. Lalu juga mutasi di Afrika Selatan baru-baru ini menjadi mutasi yang dianggap penting.

“Mengapa walaupun mutasi-mutasi ini sudah sering terjadi tapi dianggap penting? Sebab mutasi di Afrika Selatan dan Inggris itu mencolok dan menjadi perhatian kita. Keduanya adalah mutasi virus yang berbeda. Namun dua-duanya memudahkan penyebaran Covid-19 dan lebih menular,” paparnya.

Lantas, apakah mutasi terjadi di daerah yang banyak kasus Covid-19? Menurutnya, memang kebetulan Inggris mencatat 2,5 juta kasus dan Afrika Selatan di atas 1 juta.

Namun ada negara yang paling tinggi kasus Covid-19-nya seperti Amerika Serikat dengan 25 juta, India 10 juta, dan juga Brasil. Akan tetapi buktinya, mutasi virus justru tak terjadi di sana.

“Kkejadian mutasinya justru terjadi di Inggris dan Afrika Selatan yang tak sebanyak India dan Brasil. Kesimpulannya mutasi tak selalu terjadi di negara-negara dengan epidemi yang lebih berat,” tutupnya.

Berita dengan kategori